Selasa, 29 Mei 2012

Kisah 24 hari

Inilah kisah ku selama 24 hari yang ingin kutuliskan dalam blog ini... Rasanya memang ga bisa dilukiskan dengan jutaan kata. 24 hari itu memang sangat menyenangkan, lagu baru yang aneh tapi selalu ingat sampe sekarang, teman baru, mengesankan, unforgetable,seru, lucu, menyedihkan, menyebalkan, melelahkan, ngantuk,tawa, rame, tambah bikin pintar, membuka cakrawala kami...dan masih banyak lagi mungkin yaa..

Ada kisah yang akhirnya memang terungkap setelah hari ke 25 dan seterusnya. Ada kisah cinta yang terus berlanjut. Ada pula kisah cinta yang memang harus diakhiri :p, dan ada pula kisah cinta yang bersemi justru setelah hari ke 25. Ada perasaan selalu ingin bertemu, rindu, obrolan di kantin, mie instan dengan cabai rawit, bakso yang menghibur kami dikala bosan dengan menu makan kami. Ada undangan pertemuan yang sengaja maupun yang tidak sengaja dirancang oleh beberapa peserta lain, yang bertujuan untuk melepas rindu. /hmm



Ada 9-13 orang dalam setiap kamarnya, dan  hanya ada 1 kamar mandi, 1 toilet, dan 1 lemari di setiap kamarnya. Ada yang rajin mengingatkan satu sama lain. Ada bu lurah Ciliwung di kamarku, ada yang rajin teriak di pagi hari hanya untuk mengantri mandi. Ada musik di pagi hari yang menandakan kami harus segera berkumpul di lapangan. Ada apel pagi, apel makan, apel siang, apel malam, dan apel sebelum tidur. Ada lagu Bagimu Negeri yang selalu mengakhiri apel malam. Ada ijin bermalam dan ijin pesiar setiap sabtu sore. Ada hukuman untuk kami. Ada resume yang harus kami lakukan selesai makan malam. Ada ujian awal dan ujian akhir yang membuat kami selalu deg-degan (maklum, otak serasa tak kuat untuk belajar). Ada barisan setiap bangsal yang diiringi nyanyian setiap kami menuju ke lapangan. Ada rindu tentang makanan kesukaan.  Ada yang enggan mandi di pagi hari dan memilih mandi setelah olahraga pagi (it’s meee... :)) ). Ada kata-kata simple yang selalu kami ingat sampai sekarang.

Ada egoisme dari masing-masing kami yang hilang.

Ada Briptu Nanang yang sungguh membuat kami tenang karena kehadirannya, membuat kami semakin menyadari bagaimana kami harus berbicara yang baik dengan yang lain, membuat kami mengerti bagaimana menyikapi sebuah masalah yang hadir dalam kehidupan kami, membuat kami menjadi suka joget2 sendiri, membuat kami suka dangdut dan wali band  membuat kami mengerti bagaimana seharusnya menyampaikan sebuah pesan yang tersirat dari yang tersurat kepada seseorang tanpa harus melukai perasaan, membuat kami mengerti kenapa kamilah yang terpilih menjadi seorang abdi negara, membuat kami sadar apa yang seharusnya kami lakukan sebagai seorang abdi negara, dan satu hal yang pasti beliaulah yang membuat 24 hari ini terasa begitu menyenangkan dan sulit untuk dilupakan.

Ada pelajaran  yang harus kami ikuti setiap harinya. Ada widyaiswara yang membuat kami mengantuk dalam kelas sekaligus berdebat dengan teman sekelas. (hanya) ada pakaian hitam putih dan baju olahraga dalam keseharian kami. Ada permen, cemilan, dan air putih dalam kelas. Ada usaha untuk membuat kami tidak mengantuk dalam kelas setiap harinya.
Ada buku kenangan, ada kontak baru di bbm, ada nama baru di daftar buku telepon, ada teman baru di facebook. Ada grup di bbm, di facebook dan milis yahoo. Ada cerita yang selalu menertawakan derita yang kami alami selama 24 hari.

Semua kisah 24 hari ini hanya bisa aku ungkap lewat foto dan sebuah video singkat yang dibuat oleh teman2ku yang lain. Tayangan ini diputar pada saat malam terakhir dimana kami 200 peserta berkumpul di aula untuk menggelar malam inagurasi. Tak ada satupun yang sibuk ngobrol sendiri pada saat video ini diputar. Hanya terdiam, sedikit meneteskan air mata, tertawa, decak kagum, dan rasa haru yang menggelayut di hati 200 manusia dan termasuk pembina kami. Hingga akhirnya kami mengakhirinya dengan riuh tepuk tangan dan peluk.

24 hari itu memang sudah berakhir. Bahkan tak ada yang ingin mengulanginya lagi. Tapi tak ada satupun dari kami yang ingin melepaskan hati kami untuk melupakan kisah ini. Mungkin kami takkan saling bertemu, tapi kami selalu menautkan hati kami satu sama lain.

Apalah arti sebuah pertemuan kalau nyatanya hati tak saling bertaut... :">


Bangga mengenal kalian...LPJ Gol. III Angkt. 431-432-433
And we call our self as agent of change... 
/bye

Senin, 21 Mei 2012

Lelaki di Sebuah Kisah Klasik

Kali ini jam kosong lagi. Aku mengeluarkan laptopku dengan tujuan memindah beberapa file dari Blackberryku yang sudah mulai penuh ke dalam file laptop. Sudah 2 jam pelajaran kulakukan berkutat dengan 2 benda ini. Lalu aku pun bingung harus berbuat apa lagi, biasalah..bukan orang yang suka bengong. Akhirnya aku mengambil buku tebal yang selama ini kubawa kemana-mana dengan tujuan agar aku selesai membacanya. Novel yang berjudul Rembulan Tenggelam di Wajahmu. Menarik, sarat dengan kisah dan petuah hidup. Baru kubaca 7 halaman, kuotak atik lagi laptopku karena aku melihat sinya WiFi menyala dengan sempurna. Kubuka halaman google chrome ku, sambil berpikir enaknya buka facebook ato yang laen yaah. Akhirnya kuputuskan unuk membuka blog ku ini. Jangan heran dengan aku yaah, seorang narsis yang selalu suka membaca tulisan sendiri. Tapi tulisan orang lain pun aku juga suka kog..

Pada saat, si mbah google mulai berganti dengan halaman blog ku, aku mulai memainkan scrool mouse ku. Lalu kubaca lagi postingan terakhir, dan saat itu mataku tertuju pada tanggal posting terakhir. 15 Mei 2012....hmmm, aku mengingat ingat dengan tanggal yang familiar itu. Ku urut siapa saja ato peristiwa apa saja yang terjadi pada tanggal itu. Lalu ingatan ku tertuju pada sebuah nama. *baiklah kita namai saja orang ini dengan nama LELAKI*. Secara kebetulan dia memang berjenis kelamin laki-laki 



Aku mengenal Lelaki pada saat aku kuliah semester 6. Di antara semester 6 menuju semester 7 ada kuliah yang bernama PPL 2...*aku ga bisa menyebutkan kepanjangannya karena jujur saja aku memang lupa :p*. Tapi biar sedikit aku jelaskan sebentar. Aku mengambil jurusan yang berlatar belakang pendidikan, dimana kelak semua jurusan yang berlatar belakang pendidikan ini dapat menjadi seorang guru. Di semua jurusan ini selalu ada mata kuliah yang bernama PPL, dan jumlahnya ada 2..PPL 1 dan PPL 2. Jika PPL 1 adalah mikro teaching (praktek mengajar) dengan skala kecil dan bisa diskenario. Maka PPL 2 adalah praktek mengajar di sekolah yang sesungguhnya, dimana tempatnya sudah ditentukan.



Selasa, 15 Mei 2012

Lihat Aku Sekarang


Well...aku rasa sekarang memang saat yang tepat untuk kembali mengisi kekosongan blogku.. Yang memang sempat beberapa lama aku tinggalkan.. Padahal aku sendiri merasa banyak yang ingin aku ungkapkan di blog, cuma rasanya untuk mengetik itu kog ya enggan sekali... 

Aku memang sengaja mengambil judul "Lihat Aku Sekarang".. Banyak harapan dari judul ini, meski sebenarnya lebih menceritakan bahwa aku yang sekarang justru tak jadi lebih baik dari sebelumnya.. Sempat merasa aneh dengan keadaan sendiri, ambillah contoh yang paling sederhana.. Aku cenderung sudah mulai malas kemana2, meski itu sebenernya bikin ortuku senang karena anak perempuannya lebih suka menghabiskan waktu di rumah, tapi saking malesnya...aku benar2 males untuk kemana2 selain ngendon di kamarku saja. Saking malasnya, sebenarnya aku sudah menulis hampir separuh cerita untuk ku posting dalam blogku, bercerita tentang kisah dan pengalamanku selama 24 hari di LPJ.. Nyatanya sampai sekarang pun aku tak sanggup menyelesaikannya dan untuk mempostingnya. Tapi bagiku biarlah, kisah itu terlalu indah dan rumit untuk diurai ke dalam kata-kata, jadi cukuplah aku yang menikmatinya.. J *ngeles Mode On*.
Selain itu, aku pun sudah mulai sering menyebutkan "haa-hee" setiap kali diajak ngobrol teman.. Kalo untuk yg satu ini terkadang aku suka malu sendiri, seperti orang yang dah kualat gitu...Bedanya ini kualat ma murid2ku.. Yuppp...aku memang selalu sebel ma muridku yang selalu berkata “haa...hee” saat aku sedang menjelaskan sesuatu, menurutku itu membuktikan tingkat konsentrasi yang kurang.. Tapi memang aku akui pada akhirnya aku pun sedikit berkurang tingkat konsentrasiku. Hingga akhirnya beginilah keadaanku.. (~.~)