do the best, and Allah will take take the rest...
Sore hari ini, mas ku mendadak bertanya sepulang kerja.. "dek, kamu dulu belajar apa..?". Aku langsung ngeh apa yang dimaksud.. "aku ga belajar kog.." jawabku.. Dia kaget, "ga belajar apa-apa bisa lulus..??". Aku sambil tersenyum berkata.."orang pinter mah kalah ma orang bejo.." dan langsung kutambahkan "pas itu aku lagi dalam keadaan tobat tingkat ndewo, mas... Makanya nasib baik..":p
Mas ku ini akan mengikuti tes CPNS Propinsi Jatim yang dilaksanain besok.. Dia termasuk orang yang ngebet banget jadi seorang PNS untuk departemen manapun, asal labelnya PNS.. :p Sedangkan aku termasuk kebalikannya..hehehee...Tak terlintas sedikitpun di benakku untuk menjadi seorang abdi negara mengikuti jejak kedua ortuku..tapi nyatanya sekarang.... hhhmmmmm :-?
Aku memang tak menjelaskan banyak hal kepada masku ini masalah bagaimana aku bisa luluss tes CPNS untuk Pemkot Surabaya, karena sebenarnya aku sendiri ga ngerti kenapa aku.. :) Tapi akan kuceritakan disini...
Jadi kenapa aku ga tertarik jadi PNS..?? Dulu aku pernah pnya pengalaman mengantarkan budheku ke sebuah perkantoran dimana smw pegawainya adalah para abdi negara... Pada saat budheku sampai di kantor itu, ternyata hampir semua pegawainya sedang sibuk, dan yang disibukkan adalah menonton TV beramai-ramai.. :( bahkan budheku mengetuk sampai beberapa kali tak ada yang menghiraukan.. disanalah aku mulai memberi tanda minus untuk pegawai abdi negara itu..
Meski hanya berbekal satu pengalaman itu, tapi mampu membuatku untuk setia pada pilihanku... Tapi ternyata tidak untuk mamaku.. Beliau yang sangaaaat menginginkan anak perempuan satu-satunya ini menjadi seorang PNS..bahkan kalau bisa smw 4 anaknya.. Sedari dulu (jaman masih Labil) aku memang sering bertengkar dengan mamaku hanya masalah sebuah keinginan...Aku ingin A sedang mamaku bersikeras untuk memilih B.. Tapi akhirnya ak ya kalah juga.. *sopo sing arepe mbandani cobaa..*
Pada saat semester 7, aku diajak seorang teman untuk bekerja di sebuah SD swasta milik Universitas tempat ku kuliah..jadi ceritanya kuliah sambil kerja.. Jujur aku sangat menikmati...teramat sangat bahkan... Aku dulu pernah bercita-cita dan bermimpi tentang kondisi sebuah tempat kerja.. Lingkungan kerja yang menyenangkan, tetap menjadi diriku sendiri, peralatan yang memadai, pengalaman kerja dan belajar yang mampu mendukung kinerjaku, menghormati dan menghargai, dan yang terpenting aku bisa melaksanakan sholat dhuhaku dengan tenang...itulah mimpi tentang kondisi tempat kerja yang kuinginkan...
Nyatanya pada saat aku bekerja di SD ini aku memang menemukan beberapa hal yang kuimpikan..Bahkan ada hal yang membuat aku senang yaitu celoteh riang anak kecil yang selalu memanggil namaku saat berpapasan denganku... Sungguh itu sangat menenangkan hati... :)
Hingga suatu hari mamaku sepertinya sudah mulai keberatan dengan segala rutinitasku yang selalu pulang malam, bahkan tengah malam akibat pekerjaan... Memang jumlah nominal yang kuterima sangaaat melebihi hal yang kuharapkan, tapi rasanya mamaku merasa tetap bukan seperti yang beliau inginkan... Setelah setahun aku bekerja disana, aku mulai menerima les privat untuk muridku..dan semakin kedepannya semakin banyak sehingga aku harus menolak beberapa permintaan.. Selain itu pengalaman melatih muridku dengan partnerku untuk menjadi sebuah ensemble kecil semakin kuat dan kuat saja, sehingga beberapa tawaran manggung untuk muridku harus dijadwal... Dalam hati kecil sebenernya antara kasihan dan kagum dengan kemampuan dan tanggung jawab yang kami berikan pada mereka.. Sedari awal memang sudah kutawarkan berbagai konsekuensi jika mengikuti kegiatan ensemble ini.. Hingga akhirnya mereka antara menyadari dan menikmati... However, they're still a kid.. bayangkan kalau yang manggung 30 orang...maka ributnya mereka yang ingin ini, ingin itu selalu mengusik pendengaranku.. :)) Tapi itu menyenangkan, bukan menenangkan.. :p
Banyaknya jadwal manggung dan lomba yang harus kami ikuti membuat jam kerjaku semakin bertambah. Kalau lomba di THR, paling cepat aku sampai rumah jam 11 malam tanpa pulang ke rumah terlebih dahulu..bahkan kadang pulang jam 01 dini hari... :((
Hal itulah yang membuat mamaku keberatan.. Seorang anak perempuannya selalu pulang malam, dan setiap pulang malam itu mamaku lah yang selalu menunggu kedatanganku.. Hingga akhirnya berbagai bujuk rayu dilancarkan untuk membuatku tertarik mengikuti tes CPNS.. Sampai aku masuk di tahun ke 3 bekerja ada tes CPNS untuk kota Sidoarjo..mamaku gencar melaksanakan itu.. Aku sendiri..?? tetap tak bergeming.. Tapi karena kursinya lumayan, dengan ogah-ogahan aku pun mendaftar dengan setengah hati tanpa persiapan apa-apa termasuk doa.. dan hasilnya bisa ditebak sendiri aku pun gagal..tapi perasaanku biasa aja.. :D
Suatu waktu ketika aku sedang menjaga ujian UMPTN aku bersama seorang dosen universitas itu...ditengah obrolan kami, dia bertanya apakah aku ga ingin jadi PNS..?? aku menjawab apa adanya... dan diapun menambahkan..bahwa untuk jadi PNS itu sulit banget..kalo ada yang nawarin 50 juta mau aja yaahh, insyaallah 3-4 tahun balik modal kog.. Whaaattt..???? duit dr hongkong...???? Aku (yang sedikit esmosi) berkata padanya... "Tenang saja pak, 3 tahun lagi saya akan diterima tes PNS tanpa perlu membayar se sen pun". Beliau hanya tersenyum, jarang ada yang lulus karena bersih mbak..tapi ya coba ajaa...
Waaah, meski cuma omongan doang...nyatanya ditahun selanjut nya aku tak mengikutinya.. dan tahun 2009 akhir (untuk jabatan per januari 2010) dibuka lagi pendaftaran lagi, kali ini Kota Pasuruan yang membuka 5 posisi dengan keahlianku. Mamaku kembali giat..tapi kali ini aku masih bisa mengelak dengan alasan aku tak ingin bekerja di kota lain. Meski berhari-hari memaksa, nyatanya aku tetap tak bergeming...
Hingga akhirnya, oktober 2010 dibuka lagi pendaftaran CPNS dan payahnya Kota Surabaya membuka banyak lowongan untuk keahlianku.. Dan tau sendirilah apa reaksi mamaku... yaaapp, beliau kembali memaksaku untuk mendaftar, sambil berkata bahwa "toh, lom tentu juga kamu lulus" saat itu aku bilang padanya bahwa aku sangat mencintai pekerjaanku.. aku belum siap untuk berpisah dengan pekerjaanku. Tapi mamaku tetap bersikukuh..hingga akhirnya beliau berkata.."mumpung mama masih hidup, mama pengen liat anak-anaknya ada yang jadi PNS lagi" (adekku dah jadi PNS di tahun sebelumnya)