Sabtu, 01 September 2012

Bahagia Menjadi Gurunya Manusia

Hari Selasa, 28 Agustus 2012 seorang teman membuka website tenaga kependidikan Surabaya... Jadi memang para guru di Surabaya diwajibkan sering-sering update blog tenaga kependidikan Surabaya untuk mengetahui info terbaru, bahkan undangan kegiatan yang diselenggarakan Diknas Surabaya. Lanjut yaakk..lalu bilang bahwa sekolahku termasuk dalam undangan Pembinaan Guru PNS di lingkungan pemkot Surabaya. Seketika saja wakasek kurikulumku kaget, dan segera menyusun siapa saja yang ikut di gelombang I dan gelombang II...maklum yang diwajibkan ikut adalah seluruh guru PNS.

Awalnya kami para guru sempat bertanya-tanya apa yaa kira-kira yang akan disampaikan oleh Kepala Dinas.. Bahkan pembinaan macam apa yang akan kami terima pun juga menjadi pertanyaan kami.. Kebetulan aku mendapat giliran gelombang pertama.. And the stories begin.... ;)

- Kamis, 30 Agustus 2012...Gedung Wanita Chandra Kirana, Jl. Kalibokor Surabaya -
Sejak kepemimpinan Bu Risma (Walikota Surabaya) semua PNS dituntut untuk tidak mengikuti tradisi lama khas Indonesia which is Jam Karet :)) Jadi Bu Risma ini selalu tepat waktu kalo mimpin pertemuan dengan siapapun..jangan sampe telat kalo kamu termasuk orang yang masih punya malu.. Bisa di strap depan para peserta rapat yang laen tuh. Setahun setelah aku menjadi guru PNS di lingkungan Pemkot Surabaya, Kepala Dinas Pendidikan dialihkan pada DR. Ikhsan. Beliau ini termasuk orang kepercayaan Bu Risma dari Bappemas KB. Pada usia 45 tahun sudah memiliki gelar Doktor di depan namanya yang singkat itu.

Pak Kadin ini sama tepat waktunya dengan Bu Risma, bahkan kalo mendengar cerita Kepala Sekolah, tidak ada satupun yang berani ngaret bahkan absen di setiap rapat yang dipimpin beliau. Dan benar saja...di undangan pembinaan PNS Guru hari itu tertulis bahwa kami diharapkan hadir 30 menit sebelum acara. Acara dimulai pada pukul 08.00, so kita kudu hadir jam 07.30 paling telat... Tapi pada saat aku sampai di tempat acara pukul 07.15 aku sudah melihat Pak Kadin ini sedang berbicara di handphonenya... dan aku pun mbatin.."jam piro wong iki tekane..??" :-?

Masuk ke acara yang dimulai tepat pukul 08.00...dan sambutan beliau membuat hati kita yang berpikir yang enggak-enggak jadi lega... Acara ini hanya sekedar seminar yang akan dipandu oleh Munif Chatib.. Seorang motivator yang telah menulis sebuah Buku Tetralogi yang berhubungan dengan dunia pendidikan yaitu "Sekolahnya Manusia", "Gurunya Manusia", "Orangtuanya Manusia" dan "Sekolah Anak-anak Juara". Asssllliiii.......seminar ini menyindir aku sebagai seorang guru..yang masih juga menjadi manusia biasa..*ya iyaaallaaahh..hellooowww*
Jadi seminar ini memang benar kalo ditujukan buat para guru... Hanya untuk sekedar instropeksi diri tentang sikap yang telah kita lakukan pada murid.. Apa yang telah kita ajarkan pada murid kita..?? Ingin membentuk menjadi apakah kita pada murid kita..?? Seperti robot kah..?? Atau menjadi manusia seutuhnya dengan mengandalkan seluruh kemampuan yang dimilikinya..??
Mungkin dari para guru (seperti akyuu) ada yang selalu dan masih  nge-judge bahwa anak ini punya bakat DDR (Daya Dong Rendah), atau bahkan yang usiiilll ma gurunya, yang nakalnya ampyuuun  DiJe, yang ga bisa diem daaann sebagainya.. :-s



Pak Munif ini menyampaikan banyak cerita dan beberapa video inspirasi yang sungguh menyentuh.. Secara video yang ditampilkan adalah tentang beberapa anak yang berkebutuhan khusus (demikian dunia pendidikan menyebutnya) yang tak pantang menyerah seperti kisah Rick dan ayahnya yang selalu mendukungnya..
Memang seperti yang telah dikembangkan di dunia pendidikan khususnya di Kota Surabaya, Pendidikan berlaku untuk semua elemen manusia..termasuk anak yang berkebutuhan khusus (ABK). Siswa ABK ini mendapat kesempatan untuk bergaul dengan anak normal lainnya di sekolah umum.. Surabaya sendiri telah memiliki beberapa sekolah umum yang menerima siswa ABK yang diberi nama sekolah Inklusif antara lain adalah SMPN 5, SMPN 29, SMUN 10 dan beberapa sekolah lainnya.

Dalam acara ini, ada hal yang aku ingat..yaitu tentang bagaimana menilai seorang anak atau siswa sebelum kita memutuskan apakah benar anak tersebut layak mendapat sebutan sebagai "anak bawang".. Pak Munif menyampaikan 5 bingkisan yang harus selalu kita tanamkan pada pikiran kita..

Yang pertama adalah Bintang...
Dimana kita selalu diminta berpikir bahwa bagaimanapun kondisi mereka, mereka lah sang Juara... yaah sedikit mengingat seminar dengan Ayah Edi pakar Smart Parenting itu sempat menceritakan sejarah terjadinya manusia dengan bahasanya sendiri bahwa dari jutaan sel yang berniat membuahi sel telur wanita hanya satu yang berhasil menjadi JUARAnya.. Siapakah dia...??? Jawabannya adalah KITA..



Yang kedua adalah Samudera..
dalam pengertian ini kita diminta untuk tidak berpikir sempit..bahwa keberhasilan tidak melulu kemampuan akademis.. Because we're so special, so we have a special potentiality either... Memang tidak bisa dipungkiri kemampuan akademis terutama bahan UNAS adalah hal yang utama yang masih menjadi syarat bekal masa depan..tapi skill pun tetap masih menjadi yang dominan dalam urusan mencari kerja. Jadi memang tidak ada salahnya kita melihat potensi anak dari sisi lain seperti yang telah mamaku lakukan padaku.. ;)

Hal yang ketiga adalah Harta Karun..
Aku ceritakan sedikit tentang kisahku yang membuatku selalu bersyukur atas pilihan mamaku...
Waktu kelas 6 SD, aku pernah meminta pada ortuku sebuah keyboard sebagai hadiah ulang tahunku..dan mereka membelikannya plus dengan bonus les gratis 3 bulan. Meski akhirnya yang kudapat tidak sesuai keinginan, aku siihh iyaaa ajaah... Hingga akhirnya pada saat akan masuk kuliah, aku sempat bengkrengan dengan mamaku karena aku ingin jurusan apaaa, mamaku ingin apaaa..dan kuliah pun ditunda 1 tahun. Tahun depannya juga sama..bengkrengan terjadi lagi..tapi ga lama.. :) Kakakku yang baru saja masuk UNESA memberikan ide untuk memilih jurusan Seni Musik berkaitan dengan les ku di masa kecil..dan mamaku lgsg setujuu...meski aku :( *hadeeehhh...* Tapi sekarang tak sedikitpun aku menyesal dengan itu, andaikan dl ga nurut gimana yaak..??
Dan akhirnya ku tahu tentang Multiple Intelegence yang ditemukan oleh Howard Ganer dan juga oleh mama padaku...*eeaaaaa*. Jadi aku memang bukan orang yang pintar matematika, tapi setidaknya kalo pernah mengikuti mata kuliahku, rasanya juga ga jauh beda dengan matematika... samaaa suliiitnya :))

Bingkisan yang keempat adalah Penyelam
Berkaitan dengan video tentang Rick tadi.. Penyelam yang dimaksud disini adalah sang ayah. Berawal tentang keinginan Rick yang lahir dengan keadaan yang membuatnya menjadi lumpuh seumur hidupnya yang ingin mengikuti lomba triatlon. Sang ayah pun mendukung keinginan Rick dengan mengikuti lomba tersebut dan berhasil menyelesaikannya.
Atau yang masih hangat dari berita Olimpiade London 2012.. Sprinter yang tidak memiliki kaki karena lahir tanpa Fibula yaitu Oscar Pistorius dari Afrika Selatan yang sebelumnya mengikuti Paralimpiade (olimpiade khusus penyandang cacat) hingga akhirnya menjadi Inspirational Sprinter di Olimpiade London 2012. Seandainya orang tuanya tak mampu menyelami kemampuannya, mungkin kita tidak akan terinspirasi dengan semangatnya di Olimpiade tahun ini.

Last but not least, adalah Pohon..
Ingatlah selalu bahwa manusia hakikatnya adalah tumbuh dan berkembang seperti pohon.. Setiap anak yang lahir ke dunia telah memiliki bakat. Dari potensi yang dimilikinya tadi berkembang menjadi hobi, lalu ke bakat, minat hingga akhirnya menjadi Profesi..hingga pada akhirnya ia menjadi seorang yang Profesional. :-bd
Seseorang yang dikatakan profesional adalah seseorang yang mampu menyelesaikan masalah dalam profesinya -Munif Chatib-
dan dari semuanya itu jika kita mampu menerima dan memoles kemampuan dan bakat terpendamnya ... yakinlah akan lahir sebuah MasterPiece :)



Sebuah sentilan sentilun selama 4 jam saja untuk aku yang notabene seorang guru, membuat aku harus selalu instropeksi diri.. About what i've done to my students... Aku tahu bahwa pekerjaanku ini tidaklah mudah...seperti yang dikatakan pada 4 Pengajar Muda Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Mengajar... "Bahwa seorang guru itu hebat harus mampu menghadapi banyak anak dengan banyak ragam maunya..apalagi seorang guru SD..".
Tapi untuk mengakhiri tulisan ini aku ingin menyatakan bahwa aku bahagia menjadi seorang guru.. Meski aku harus belajar setiap harinya, cuap-cuap setiap harinya, mempersiapkan hal yang harus dipersiapkan sebelumnya, menghadapi anak-anak dengan berbeda mood setiap harinya, daannnn semua hal yang terjadi di pekerjaanku setiap harinya...
Mengutip kata Dani Rachmat....
 i love every single part of my life

Aku tahu bahwa guru hakikatnya adalah sebuah pekerjaan di dunia pendidikan... Tapi jika kita lihat dari sisi lain..sebenernya aku yakin bahwa semua orang bisa menjadi guru..dalam kaitan ini adalah mengajarkan semua hal yang tidak kita ketahui sebelumnya.. Jujur saja aku memang belajar banyak hal pada muridku..mulai dari masalah IT, masalah hal umum jaman sekarang (bahasanya anak gaul maksudnya), maupun masalah meminjam buku...hehhehe :)) Jika sekarang aku tercatat sebagai seorang guru di sekolah inklusif..ini tentu pengalaman yang berbeda, meski tempat kerja ku dulu juga menerima siswa inklusi.. Setidaknya banyak hal yang jauh lebih banyak aku pelajari...dalam hal ini adalah bagaimana kita Memanusiakan Manusia...

Aaahh....kalo inget seminar kemaren jadi merasa banyaaaaak banget khilaf pada muridku n para guru yang terdahulu... semoga saja all my students ga ada yang dendaaaaammm banget ma gurunya ini... Secara gurunya ini pun masih manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah...*mbalik maniing*. Hingga akhirnya terbersit sebuah harapan, semoga saja aku masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dalam segala hal..

life is change...everyday is a new beginning..
~ongakudewi~

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Suka deh sama isi postingan ini, setiap murid memang istimewa, unik dan memiliki pemikiran dan kebutuhannya sendiri. Jadi sistem sekolah yang standar dan biasa akan menjadikan mereka robot. Semoga bisa terus konsisten ya Bu Guru! :)

Posting Komentar