Sabtu, 08 Oktober 2011

There is no 2nd chance

Minggu, 2 oktober kemaren ak berkunjung ke salah satu rumah teman. Pada saat hendak pulang, suami temanku itu menawarkan kepada ku, apakah ak berminat menonton konser..?? what...?? a concert..??. jujur saja saat ini memang sedang berminat sekali menonton konser. Entah konser apapun itu, aku sedang ingin menontonnya. Mengingat jaman muda dulu ak sering sekali menonton pertunjukkan musik.

Ok..kembali lagi. “tapi ini konser musik klasik, wi” tambahnya. Waahh..lebih lagi musik klasik, ak malah lom pernah nonton sama sekali, batinku. “Cuma ada 1 tiket, itupun punya dy (menunjuk temannya), n pertunjukkannya jam 4 sore nie..”. setelah melalui beberapa argumen, akhirnya aku terima saja itu tiket.
Sebenarnya aku sendiri sedikit meragu, apakah aku jadi berangkat atau tidak. Mengingat ak belum pernah berangkat sendirian di suatu konser. Tapi info yang aku terima tentang konser nie adalah bahwa pemain musiknya adalah sebagian besar orang jerman. Dan akan menyajikan konser karya composer terkenal dulu seperti Beethoven. Ada juga paduan suara dari Indonesia yang akan mengiringi konser tersebut... dalam hati memang terus ragu, berangkat ga yaahh.. soalnya ya itu tadi, kog sendirian itu loo.. Suami temanku hanya menanggapi “tenang aja wii, ntar yg nonton konser nya banyak kog, ga Cuma kmu doank”. Hmmm, gloodyaak.

tiket dan buku panduan acara.. ;)

Akhirnya inilah aku yang telah membulatkan hati untuk nekat menonton konser di Grand City Ballroom. Awalnya memang celingak celinguk..secara aku ga kenal ma siapapun, bagaimana rule nya.. Akhirnya aku menemukan dosen muda yang memberiku tiket konser tersebut, dan dy hanya bilang silahkan registrasi dulu, nanti langsung masuk.. *eaallaah*. Karena dapet tiket public, akhirnya ak mendapat tempat yang sangat belakang. Deket ma pintu masuk..bukan deket ma pemainnya.. Setelah ada yg ngerayu2 akhirnya aku bisa menempati tempat 4 dari depan..waauuww...luar biasa.

sebelum konser mulai...
Sedari awal aku memang berniat hanya sekedar menikmati..tanpa mengabadikan dalam bentuk audio atau yang lainnya.. aku hanya ingin sekedar menikmati saja. Akhirnya setelah Duta Besar Jerman datang..maka para pemain musik segera memasuki area ballroom. Dimulai dengan opening speech oleh Duta Besar negara Jerman yang dilanjutkan dengan pemukulan gong sebagai tanda dimulainya acara tersebut.. Maka para pemain pun mulai memasuki ballroom tsb..dan ak tergelitik untuk mengabadikannya...(akhirnya).
Sebelum acara dimulai salah seorang pemain biola memimpin teman2nya untuk menyetem alat musiknya, yaahh..secara nie kelas dunia ga bs asal khan.. :P dan  pada saat sang konduktor memasuki ballroom nya, riuh tepuk tanganpun bergemuruh.. dan akhirnya konserpun di mulai selama 70 menit (saja) tanpa jeda.. wktu yang sangat singkat untuk ukuran konser..mau dibilang puas ya penampilan mereka luar biasa memukau, kalo ga puas kog ya Cuma 70 menit ajaaah..jadi yaa sedikit memaksakan diri untuk puas tepatnya. diakhiri dengan standing applause, akhirnya aku tahu kenapa pertunjukkan seperti nie dinamakan musik kamar.. FYI, seluruh pemain musik dan choirnya tak ada satupun yang menggunakan mic..semua terdengar sangat jelas tanpa bantuan audio modern seperti layaknya pertunjukkan band jaman sekrg..didukung dengan penonton yang memang sadar untuk pertunjukan semacam ini harus bersikap bagaimana ;)

Sebenarnya dari sinilah aku mulai mengerti..kenapa aku selalu percaya bahwa memang tidak ada kesempatan kedua. I don’t even care you’re agree with me or not. Saat aku memutuskan untuk menerima tiket ini, aku memang ragu.. karena memang keadaanku sangat lelah di hari itu, dan aku juga agak sedikit merasa kikuk jika harus berjalan sendiri di sebuah mall. Tapi nyatanya aku pun bisa..hey, aku memang bisa sendiri meski aku sangat membutuhkan orang lain.

Saat kita diberi sebuah peluang, jangan pernah merasa kita tak mampu untuk mengambilnya..aku selalu percaya bahwa Tuhan tak pernah memberikan cobaan melebihi kemampuan umatNYA. Dulu aku memang pernah, bahkan selalu mengucapkan “ah, nanti kan ada lagi..” sedikit meremehkan sesuatu yang sebenarnya itu sudah menjadi rejeki ku..(amien). Sehingga pada akhirnya yang ada adalah penyesalan yang selalu mengungkit sebuah pertanyaan “kenapa dulu aku ga mau yah..?” atau pun “coba kalo aku dulu ngambil kesempatan itu” dan sebagainyalah..

Kesempatan itu hanya datang sekali..dan aku sangat percaya hal itu. Seandainya akan datang lagi, yang pasti kalian ga akan pernah salah menghitung kan..itu yang kedua dengan rejeki yang berbeda pula.. dalam artian belum tentu saat kita menangkap peluang kesempatan itu, nikmatnya melebihi kesempatan yang seandainya kita ambil dulu. Belum tentu juga kita akan berhasil dalam meraih kesempatan itu. Ibaratnya itu belom rejeki dan jodoh kita..atau mungkin kita mengabaikannya..

Mungkin ada kalanya kita takut untuk mengambil sebuah keputusan yang kita rasa berat..atau pun kita masih berat dengan keadaan dimana kita sudah terlanjur nyaman sehingga keputusan tersebut seringkali terombang ambing.. Tapi asal kita percaya bahwa Tuhan adalah Maha Pelindung, lalu untuk apa kita harus takut dengan sebuah keputusan yang pasti dapat merubah hidup kita, apalgi dengan mempertimbangkan masa depan yang lebih baik..

Tapi sekali lagi, everything happens for a reason..mungkin jika kita selalu mengambil kesempatan yang pertama, kita ga akan belajar dari pengalaman dan penyesalan tersebut. Manusia ga akan belajar sebelum datangnya sesal..*bener ga siih* karena memang pada dasarnya hidup adalah pembelajaran.. menerima sebuah pelajaran di setiap detik hidup kita.. Hanya sekedar mengingatkan bahwa kalo memang kita merasa yakin dengan apa yang kita ambil adalah yang terbaik diantara yang baik, sebaiknya cepat yakinkan dirimu bahwa kelak takkan ada lagi penyesalan. Karena sekali kita menyesal, maka kita akan terus merutuki rasa sesal kita.

A second chance is very tricky. If you want to prove you are worthy of it, then you have to prove it. Things can work out if you really learn from mistakes.. 
–Allysa Soebandono-

Banyak yang bilang karena hidup kita hanya sekali, lakukan apa yang ingin kau lakukan..though it’s a craziest thing.. Memang kalo kita ga pernah nyoba emang ga tau rasanya, asal kita mampu menahan diri hanya untuk pernah merasakan (in this case is negative things) itu sah-sah saja. Dengan begitu kelak kita akan mampu menyampaikan pengalaman kita ke anak cucu kita.. hey, isn’t life is learning..??

Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah cara yang paling efektif untuk membuat keputusan besar dalam hidup..
-Seteven Jobs-


0 komentar:

Posting Komentar